About

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Minggu, 16 Oktober 2016

Cara memuat Simple Queue dan Walled Garden

Simple Queue

Sebelumnya saya sudah membuat tutorial tentang cara membuat Hotspot di Mikrotik dengan Winbox. Kali ini saya akan membuat tutorial tentang cara membuat Simple Queue dan Walled Garden. Langsung aja cekidot di bawah ini....




1. Buat hotspot untuk login seperti yang di bawah ini :




2.Klik di queue, lalu klik pada + , lalu , masukan target ke Ethernet1 (karena saya menggunakan Ethernet1) yang ingin di tuju,dan isi TARGET UPLOAD, dan TARGET DOWNLOAD
MAX LIMIT, bandwith dalam keadaan standar
BURST LIMIT, bandwith dalam masuk keadaan BURST TRESHOLD
BURST TRESHOLD, pemicu naiknya kecepatan ke BURST LIMIT.




3. Pada IP HOTSPOT kilk pada bagian User Profiles dan klik tanda +. Buat user baru di situ dan klik pada kolom queue. Pada insert queue before kita pilih user queue yang telah kita buat tadi.






4. Klip USER pada IP HOTSPOT. Isi server dengan hotspot yang kita inginkan  Pada PROFILE kita pilih user profile yang kita buat tadi. Apply Ok.



5. Selesai sudah. Dengan Simple Queue ini kita dapat melimit pemakaian data oleh suatu user tertentu.




Walled Garden

1. Selanjutnya saya akan membuat Walled Garden, langsung saja cekidot di bawah ini:
Kilik pada Walled Garden pilih +. Lalu isi dst.host dengan alamat yang ingin di tuju (saya menggunakan Detik.com kali ini). Pilih server hotspot yang ingin di pakaikan Walled garden. Apply OK.





2. Hasilnya adalah seperti d bawah ini:




3. Dengan menggunakan Walled Garden kita dapat mengakses alamat situs yang telah di masukan tadi tanpa harus login terlebih dahulu.


Baik mungkin sekian untuk tutorial kali ini. Mohon maaf apa bila ada kelsalahan karena saya hanyalah manusia biasa dan juga baru belajar untuk menggunakan Mikrotik, Sekian terima kasih :D

 
 

Jumat, 14 Oktober 2016

Tutorial membuat hotspot mikrotik

Tutorial Membuat Hotspot Mikrotik Di Winbox

Kali ini saya akan membuat tutorial tentang cara membuat membuat Hotspot Mikrotik di winbox. Langsung saja di cek di bawah ini : 




1. Pertama connect kan router ke feature winbox



2. Kilk ke INTERFACE lalu akftifkan WLAN1





3.buka feature WIRELESS lalu buka tab security profile, buat security profile dengan meng click tanda tambah pada security profile, lalu masukan SSID dan PASSWORD yang sesuai dengan password wifi yang di tuju, tekan apply dan ok





4. lalu buka tab INTERFACE, click 2x pada WLAN1, security profile diganti dengan SSID yang kita buat tadi, lalu click SCAN pada wifi yang di tuju tadi, apply dan ok


 
5. Jika sudah ada huruf R di dpn wlan1 maka sudah connect ke jaringan yang kita tuju.





6.lalu masuk ke IP ADDRES, buat IP di ETHERNET yang terpasang pada laptop, lalu click apply dan ok.





7.lalu buat IP DHCP CLIENT di WLAN1, apply dan ok



8. Selanjutnya buat IP DHCP SERVER, click DHCP SETUP (interface Ether1), click next sampai selesai.



9. Buka IP FIREWALL,masuk ke tab NAT, lalu click +, OUTINT di kasih WLAN1, Action di beri MASQUARADE, apply dan ok





  10. Masuk ke IP DNS , dan ubah DNS server menjadi 8.8.8.8 (IP www.google.com).



11. Masuk ke IP ROUTES, klik tanda + , lalu klik lagi dibaris gateaway. Apply Ok.



12. Masuk ke IP HOTSPOT, Klik Hotspot Setup. Pilih interface yang ingin di buat hotspotnya lalu next sampai ke hotspot user, lalu masukan user name dan password yang akan di gunakan.




13. Hasilnya, jika kita menggunakan ethernet1 maka kita harus login dulu jika ingin mengunakan jaringan internet.



14. Sekian terimakasih. Silahkan anda mencobanya sendiri. J








Rabu, 12 Oktober 2016

7 OSI Layers

Pengertian 7 Layer OSI




7 Layer OSI adalah sebuah model arsitektural jaringan yang dikembangkan oleh badan International Organization for Standardization (ISO) di Eropa pada tahun 1977. OSI mempunyai sebuah kepanjangan, yaitu : (Open System Inter Connection). Layer sudah mempunyai Tugas dan Tanggung Jawab masing-masing dan Saling mengisi satu sama lain, dan sama halnya dengan sebuah kerjasama kelompok. Kita salah satu dari Layer tersebut tidak digunakan berarti tidak akan Terbentuk jaringan.










Komponen Penyusun 7 Layer OSI

  • 7 OSI Layer memiliki 7 Layer yang Terdiri dari :
    1. Physical Layer 
    2. DataLink Layer 
    3. Network Layer 
    4. Transport Layer 
    5. Session Layer 
    6. Presentation Layer 
    7. Application Layer.


    Dari ke Tujuh layer tersebuat mempunyai 2 (dua) Tingkatan Layer, yaitu:
      1. Lower Layer yang meliputi : Physical Layer, DataLink Layer, dan Network Layer.
      2. Upper Layer yang meliputi : Transport Layer, Session Layer, Presentation Layer, dan Application Layer.

      Fungsi Masing-Masing Layer beserta Protokol dan Perangkatnya.

      1. Physical Layer - bagian OSI berupa Physical Layer berfungsi mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti halnya Ethernet atau Token Ring), topologi jaringan dan pengabelan. Selain itu, level ini juga mendefinisikan bagaimana Network Interface Card (NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel atau radio. 
      2.  Data-Link Layer - bagian Data Link Layer OSI befungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi format yang disebut sebagai frame. Selain itu, pada level ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras (seperti halnya Media Access Control Address (MAC Address)), dan menetukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti hub, bridge, repeater, dan switch layer 2 beroperasi. Spesifikasi IEEE 802, membagi level ini menjadi dua level anak, yaitu lapisan Logical Link Control (LLC) dan lapisan Media Access Control (MAC). 
      3. Network Layer - bagian Model OSI ini berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing melalui internetworking dengan menggunakan router dan switch layer-3.
      4. Transport Layer - Berfungsi untuk memecah data ke dalam paket-paket data serta memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Selain itu, pada level ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket diterima dengan sukses (acknowledgement), dan mentransmisikan ulang terhadp paket-paket yang hilang di tengah jalan.
      5.  Session Layer- Berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara, atau dihancurkan. Selain itu, di level ini juga dilakukan resolusi nama.
      6. Presentation Layer- Berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan. Protokol yang berada dalam level ini adalah perangkat lunak redirektor (redirector software), seperti layanan Workstation (dalam Windows NT) dan juga Network shell (semacam Virtual Network Computing (VNC) atau Remote Desktop Protocol (RDP).
      7. Application Layer- Berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan. Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah HTTP, FTP, SMTP, dan NFS.

      Jumat, 05 Agustus 2016

      Tugas RBJ

      TUGAS 1

      Soal

      1. Apa yang di maksud dengan IP Address , mengapa perlu memberikan IP Address dalam sebuah perangkat jaringan ?

      2. Apa fungsi dari DNS ?

      3. Apa fungsi dari NAT ?

      4. Sebutkan beberapa jenis protokol routing !

      5. Buatlah 5 soal perhitungan subnetting dan jabarkan cara perhitungannya !


      Jawaban

      1.  IP Address (Internet Protocol Address) merupakan deretan angka biner antara 32 bit sampai dengan 128 bit yang digunakan sebagai alamat identifikasi untuk tiap komputer host dalam jaringan internet. IP Address diperlukan karena jika tidak memiliki IP Address maka komputer tidak memiliki sebuah alamat , dan jika komputer tidak memiliki sebuah alamat maka komputer itu tidak bias mengakses jaringan internet.

      2. Fungsi DNS adalah menerjemahkan nama Domain menjadi deretan angka IP.

      3. NAT mempunyai fungsi yaitu sebagai translasi sebuah IP address, sehingga dengan adanya NAT ini IP address private dapat dengan mudah mengakses alamat IP public.

      4. RIP (Routing Information Protocol), Interior Gateway routing protokol (IGRP),Open Shortest Path First (OSPF), Exterior Gateway Protocol (EGP) ,  Peningkatan interior gerbang routing protokol (EIGRP) , Border Gateway Protocol (BGP),  Intermediate System-to-Intermediate System (IS-IS)

           5.


      1.) Subnetting seperti apa yang terjadi dengan sebuah NET ADDRESS 192.168.1.0/26 ?






      Analisa: 192.168.1.0 berarti kelas C dengan Subnet Mask /26 berarti 11111111.11111111.11111111.11000000 (255.255.255.192).




      Penghitungan: Seperti sudah saya sebutkan sebelumnya semua pertanyaan tentang subnetting akan berpusat di 4 hal, jumlah subnet, jumlah host per subnet, blok subnet, alamat host dan broadcast yang valid. Jadi kita selesaikan dengan urutan seperti itu:




      Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet mask (2 oktet terakhir untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A). Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet




      Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah 26 – 2 = 62 host



      Blok Subnet = 256 – 192 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.




      Bagaimana dengan alamat host dan broadcast yang valid? Kita langsung buat tabelnya. Sebagai catatan, host pertama adalah 1 angka setelah subnet, dan broadcast adalah 1 angka sebelum subnet berikutnya.




      Subnet



      192.168.1.0



      192.168.1.64



      192.168.1.128



      192.168.1.192




      Host Pertama



      192.168.1.1



      192.168.1.65



      192.168.1.129



      192.168.1.193




      Host Terakhir



      192.168.1.62



      192.168.1.126



      192.168.1.190



      192.168.1.254




      Broadcast



      192.168.1.63



      192.168.1.127



      192.168.1.191



      192.168.1.255








      2.)

      Network address 172.16.0.0/18.


      Analisa: 172.16.0.0 berarti kelas B, dengan Subnet Mask /18 berarti 11111111.11111111.11000000.00000000 (255.255.192.0).


       


      Penghitungan:


       


      Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada 2 oktet terakhir. Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet


      Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada 2 oktet terakhir. Jadi jumlah host per subnet adalah 214 – 2 = 16.382 host


      Blok Subnet = 256 – 192 = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.


      Alamat host dan broadcast yang valid?


      Subnet 172.16.0.0 172.16.64.0 172.16.128.0 172.16.192.0


      Host Pertama 172.16.0.1 172.16.64.1 172.16.128.1 172.16.192.1


      Host Terakhir 172.16.63.254 172.16.127.254 172.16.191.254 172.16.255.254


      Broadcast 172.16.63.255 172.16.127.255 172.16.191.255 172.16..255.255



      3.)



      Subnetting seperti apa yang terjadi dengan sebuah NETWORK ADDRESS 192.168.1.0/26 ?

      Analisa: 192.168.1.0 berarti kelas C dengan Subnet Mask /26 berarti 11111111.11111111.11111111.11000000 (255.255.255.192).
       
      Penghitungan: Seperti sudah saya sebutkan sebelumnya semua pertanyaan tentang subnetting akan berpusat di 4 hal, jumlah subnet, jumlah host per subnet, blok subnet, alamat host dan broadcast yang valid. Jadi kita selesaikan dengan urutan seperti itu:

      Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet mask (2 oktet terakhir untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A). Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet

      Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah 26 – 2 = 62 host

      Blok Subnet = 256 – 192 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.

      Bagaimana dengan alamat host dan broadcast yang valid? Kita langsung buat tabelnya. Sebagai catatan, host pertama adalah 1 angka setelah subnet, dan broadcast adalah 1 angka sebelum subnet berikutnya.

       

      Subnet 192.168.1.0 192.168.1.64 192.168.1.128 192.168.1.192

      Host Pertama 192.168.1.1 192.168.1.65 192.168.1.129 192.168.1.193

      Host Terakhir 192.168.1.62 192.168.1.126 192.168.1.190 192.168.1.254

      Broadcast 192.168.1.63 192.168.1.127 192.168.1.191 192.168.1.255



      4.)




       Untuk network address 10.0.0.0/16.


       


      Analisa: 10.0.0.0 berarti kelas A, dengan Subnet Mask /16 berarti 11111111.11111111.00000000.00000000 (255.255.0.0).


       


      Penghitungan:


       


      Jumlah Subnet = 28 = 256 subnet


      Jumlah Host per Subnet = 216 – 2 = 65534 host


      Blok Subnet = 256 – 255 = 1. Jadi subnet lengkapnya: 0,1,2,3,4, etc.


      Alamat host dan broadcast yang valid?


      Subnet


      0.0.0


      1.0.0


        …


      254.0.0


      255.0.0


       


      Host Pertama


      0.0.1


      1.0.1


        …


      254.0.1


      255.0.1


       


      Host Terakhir


      0.255.254


      1.255.254


        …


      254.255.254


      255.255.254


       


      Broadcast


      0.255.255


      1.255.255


        …


      254.255.255


      255.255.255